Pembukaan Kasino Pertama di Jepang dan Dampaknya bagi Industri Pariwisata -
Setelah menunggu selama bertahun-tahun, Jepang akhirnya membuka kasino pertamanya di Osaka. Langkah ini tidak hanya menandai babak baru dalam industri perjudian di negara tersebut, tetapi juga berpotensi mengubah peta pariwisata Jepang secara keseluruhan. Dalam liputan ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana kehadiran kasino ini mempengaruhi industri pariwisata, mencakup berbagai data statistik, serta memahami kontroversi dan dampak positif yang mungkin muncul.
Jepang mengesahkan undang-undang untuk kasino pada tahun 2018, menciptakan landasan hukum untuk pengembangan resor terpadu (Integrated Resorts/IR) yang mencakup kasino, akomodasi, dan fasilitas hiburan lainnya. Osaka terpilih sebagai salah satu lokasi utama, mengingat posisi strategisnya dan daya tarik wisata yang sudah ada.
Menurut laporan Badan Pariwisata Jepang, kunjungan wisatawan asing ke Jepang mencapai 31,9 juta pada tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19 melanda. Dengan pengembalian kekuatan pariwisata pasca-pandemi, resor kasino Osaka diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, tidak hanya dari Asia tetapi juga dari bagian dunia lainnya.
Data dari Kementerian Pariwisata Jepang menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung internasional. Sebelum pandemi, pendapatan dari pariwisata mencapai sekitar 4,5 triliun yen. Kasus serupa dapat dilihat di Singapura dan Macau, di mana kasino telah berfungsi sebagai pendorong utama untuk izin pariwisata.
Statistik Kunjungan Wisatawan Asing:
2019: 31,9 juta wisatawan asing
2020: 4,1 juta wisatawan (penurunan akibat COVID-19)
2023: Diperkirakan mencapai 25 juta wisatawan kembali
Seiring dengan pembukaan kasino, Osaka diharapkan dapat meningkatkan angka ini, dengan proyeksi mencapai lebih dari 40 juta pengunjung pada tahun 2025.
Pembukaan kasino di Osaka diyakini akan memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal. Pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan akan datang dalam berbagai bentuk:
Penciptaan Lapangan Kerja: Sektor kasino diprediksi akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, dari manajemen, pelayanan pelanggan, hingga keamanan.
Peningkatan Pendapatan Pajak: Pemerintah daerah berharap dapat meningkatkan pendapatan dari pajak yang diperoleh dari kasino, yang dapat digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan layanan publik lainnya.
Kenaikan Pariwisata: Dengan kedatangan wisatawan yang lebih banyak, bisnis lokal, termasuk hotel, restoran, dan toko-toko, juga akan merasakan keuntungan dari peningkatan pengeluaran.
Meskipun ada banyak harapan dan potensi yang bisa diambil dari pembukaan kasino, kontroversi tetap ada. Beberapa masalah yang sering diperdebatkan adalah:
Risiko Kecanduan Judi: Banyak pihak khawatir bahwa kehadiran kasino akan meningkatkan angka kecanduan judi, terutama di kalangan penduduk lokal.
Dampak Sosial: Ada kekhawatiran bahwa pembukaan kasino akan membawa dampak negatif bagi komunitas, dengan peningkatan kriminalitas dan masalah sosial lain yang terkait dengan perjudian.
Regulasi yang ketat: Pemerintah Jepang baru-baru ini mengeluarkan regulasi yang mengatur jumlah kunjungan bagi penduduk lokal ke kasino untuk membantu mengendalikan pengeluaran dan meminimalkan dampak kecanduan.
Regulasi ini menyatakan bahwa setiap warga lokal hanya diizinkan mengunjungi kasino tidak lebih dari tiga kali sebulan, sebagai langkah untuk mengurangi potensi masalah yang mungkin timbul.
Ketika membahas dampak kasino di Osaka, penting untuk membandingkannya dengan dua pusat perjudian paling sukses di Asia: Singapura dan Macau.
Singapura: Setelah membuka resor terpadu pertama pada tahun 2010, Singapura telah melihat pertumbuhan pesat dalam sektor pariwisata. Pemerintah Singapura menerapkan regulasi ketat terkait masuknya warga lokal ke kasino, sehingga dampak sosial bisa ditekan. Dari 20 juta pengunjung internasional pada tahun 2019, kasino berperan besar dalam menarik lebih dari 9 juta dari total tersebut.
Macau: Sebagai ibukota perjudian dunia, Macau menawarkan pelajaran penting bagi Jepang. Pendapatan dari kasino di Macau pada tahun 2019 mencapai sekitar 292,5 miliar pataca, dan kasino telah menjadi penyokong utama bagi ekonomi kota ini. Namun, Macau juga menghadapi tantangan serupa dengan masalah kecanduan judi dan dampak negatif sosial lainnya.
Pembukaan kasino pertama di Jepang, khususnya di Osaka, membawa banyak pengharapan dan tantangan. Meskipun ada potensi besar untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan dampak sosial yang mungkin muncul. Regulasi yang ketat perlu diterapkan untuk memastikan kasino menjadi sumber daya yang positif bagi semua pihak yang terlibat.
Ke depan, dengan pengalaman dari negara lain seperti Singapura dan Macau, Jepang memiliki kesempatan untuk memanfaatkan pembukaan kasino ini sebagai pendorong untuk kemajuan ekonomi dan meningkatkan daya tarik pariwisata secara keseluruhan. Namun, perhatian harus tetap diberikan pada isu-isu sosial yang mungkin timbul agar keberhasilan ini bisa dinikmati oleh masyarakat luas.